Selasa, 22 Februari 2011

Cara Negeri Singa Menggaet Pasien

Selasa, 22 Februari 2011 | 10:06 WIB
Kompas/Sri Rejeki
Senior Vice President Singapore Medical Group (SMG) Dr Saw Chit Aung memperlihatkan suasana ruang kemoterapi di Pusat Kanker yang dimiliki SMG, pertengahan Januari 2011. Pasien dibuat senyaman mungkin sebelum, selama, dan sesudah menjalani kemoterapi untuk mengatasi penyakit kankernya.
Suasana di The Cancer Centre yang menjadi salah satu layanan dari Singapore Medical Group terlihat nyaman. Dengan desain interior yang minimalis namun anggun, ruang tunggu klinik terapi kanker itu terasa cozy layaknya suasana kafe. Pusat layanan kasus kanker ini tampak berupaya untuk membuat pasien yang datang tidak merasa seperti akan masuk ke ”ruang jagal”.
Masuk ke ruang kemoterapi, tampak lukisan penggembala tengah menunggang kerbau dengan gaya lukisan kekanak-kanakan. Ini masih dilengkapi dengan perangkat personal computer Macintosh yang dapat dimanfaatkan pasien untuk berselancar di dunia maya atau menikmati acara hiburan sebelum menjalani terapi. Terdapat pula ruang tunggu pasien dan keluarganya yang didesain senyaman mungkin. Suasana yang tegang dan kaku seakan coba dicairkan dengan berbagai pendekatan oleh SMG yang berpusat di Paragon Medical di kawasan Orchard, Singapura.
Pertengahan Januari lalu, sejumlah jurnalis dari Indonesia diundang untuk melihat langsung layanan klinik medis SMG yang kini berusia 5 tahun dan memiliki 19 klinik cabang dan partner yang beroperasi di Singapura, Filipina (Manila, Alabang, dan Angeles City), Indonesia (Medan), dan Mongolia (Ulan Bator). Sebanyak 75 persen pasien rumah sakit dan klinik di Singapura adalah warga lokal, sisanya pasien asing, termasuk dari Indonesia yang merupakan pasien asing terbanyak bersama Malaysia, masing-masing 10 persen dari total pasien asing.
Bagi SMG yang 35 persen pasiennya orang asing, pasien dari Indonesia cukup potensial karena mencakup 14 persen total pasien asing yang datang, kedua terbesar setelah pasien asal Malaysia sebesar 17 persen. Kasus pasien asal Indonesia di SMG sebagian besar adalah gangguan mata (13-27 persen), estetika (9-16 persen), dan kanker (10-25 persen).
Pasien favorit
Chief Executive Officer SMG Dr Cheryl Baumann bahkan mengatakan, orang Indonesia yang datang ke Singapura bagaikan pulang ke rumah kedua. Kedua negara tidak hanya punya hubungan ekonomi dan perdagangan, tetapi juga secara sosial dan kebudayaan.
Menurut Senior Vice President SMG Dr Saw Chit Aung, pihaknya mengurus proses pasien yang ingin berobat hingga ke hal-hal kecil sejak tiba di bandara hingga kepulangan, termasuk acara hiburan (leisure) selama di Singapura.
Direktur Medis Singapore Lipo, Body, and Face Centre SMG Dr Kevin Teh bercerita, ia paling senang menerima pasien dari Indonesia. Pasalnya, jika pasien merasa puas, tidak lama teman-teman si pasien akan datang berbondong-bondong meminta layanan yang sama. Kebanyakan mereka datang untuk sedot lemak di perut dengan pendekatan liposelection dengan tarif mulai dari 1.450 dollar Singapura per bagian tubuh.
”Favorit saya pasien dari Indonesia. Kalau mereka puas, teman-temannya datang semua,” kata Kevin Teh.
Potensi pasien asing, baik yang tinggal di Singapura maupun yang sengaja datang untuk berobat, digarap dengan serius. Layanan kesehatan di sana telah berkembang menjadi turisme kesehatan yang menyumbang pendapatan 1,1 miliar dollar AS pada tahun 2007 dengan raupan pasien asing 460.000 orang, berdasarkan laporan Asian Medical Tourism (2008-2012) oleh lembaga riset dan analisis internasional RNCOS dan Council for Korean Medicine Overseas Promotion (CKMP).
Dalam laporan itu, Singapura menempati peringkat kedua (16 persen) setelah Thailand yang meraup 1,54 juta pasien asing, tetapi dengan pendapatan tidak terpaut jauh dengan Singapura, yakni 1,2 miliar dollar AS. Negara Asia lain yang menikmati kue ini adalah Malaysia (12 persen), India (9 persen), Filipina (9 persen), dan Korea Selatan (1 persen).
Daya tarik Thailand adalah ongkos pengobatan yang relatif lebih rendah dibandingkan negara tujuan turisme kesehatan lainnya di Asia, ditambah pesona pantai-pantainya. Singapura, meski menerapkan biaya pengobatan lebih tinggi, unggul dalam infrastruktur dan tenaga ahli yang dalam beberapa kasus bahkan dipandang lebih mumpuni ketimbang di negara Barat.
Total pendapatan yang diraih Asia (enam negara) sebesar 3,4 miliar dollar AS atau 12,7 persen pendapatan internasional dari pasien asing. Diperkirakan pada tahun 2012 pendapatan Asia dari sektor ini akan meningkat menjadi 7,5 miliar dollar AS atau 17,6 persen pendapatan internasional.
Dari data Singapore Tourism Board (STB), pada tahun 2008 Singapura berhasil menggaet 370.000 pasien internasional yang datang khusus untuk berobat. Mereka datang didampingi 230.000 orang. Selain itu, juga masih ada 45.000 orang yang datang secara insidental untuk tujuan lain, tetapi sekaligus mencari layanan kesehatan.
Total kedatangan 640.000 orang yang menyumbang pendapatan 1,9 miliar dollar AS bagi ”Negeri Singa” ini, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 571.000 orang dengan kontribusi pendapatan 1,7 miliar dollar AS.
Menariknya, seperti diungkapkan Asisten Manajer Healthcare Enrichment Division STB Lusiana Tjahyono, Singapura menggaet pasien internasional bukan semata untuk mengejar pendapatan, melainkan demi membangun sistem pelayanan kesehatan nasional yang lebih baik bagi warganya. Dengan penduduk hanya 5 juta orang (data pertengahan 2010), sangat sulit untuk mencapai kualitas yang diinginkan. Kedatangan pasien internasional menambah jumlah pasien yang harus dilayani sehingga bisa meningkatkan efisiensi biaya pengobatan.
Saw Chit Aung mengatakan, Pemerintah Singapura memberikan subsidi kesehatan bagi warga negara dan penduduk tetap (permanent resident), baik yang berobat di rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Rumah sakit pemerintah jumlahnya 75 persen dari total jumlah rumah sakit.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia tampaknya belum banyak mengeksplorasi turisme kesehatan, termasuk memanfaatkannya untuk peningkatan sistem kesehatan nasional. Indonesia belum masuk daftar negara tujuan turisme kesehatan di Asia.
Justru pasien asal Indonesia menjadi pasar potensial yang digarap oleh negara lain. Catatan STB, tahun 2005-2009, Indonesia merupakan negara asal turis asing terbesar yang datang ke Singapura. Pada tahun 2009 jumlahnya mencapai 1,7 juta dari total 9,7 juta turis asing yang datang ke Singapura. Sektor turisme kesehatan menyumbang pendapatan keempat terbesar setelah belanja, akomodasi, dan makanan.
Dukungan pemerintah
Indonesia bukannya tidak mampu. Sebuah rumah sakit di Solo, Rumah Sakit Islam Surakarta Yarsis, sejak awal tahun 2009 bersama Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Kota Solo meluncurkan Solo Tourism and Health Club. Rumah sakit ini memiliki layanan terapi kanker bedah beku (cryosurgery) untuk penderita kanker stadium lanjut.
Terapi ini disebutkan dokter ahlinya, Darmawan Ismail, yang pertama di Indonesia dan belum terdapat di rumah sakit lain di Asia Tenggara. ”Namun, memang susah ya kalau jalan sendiri tanpa dukungan pemerintah. Kami sudah ikut pameran ke sejumlah negara, tapi karena stan kecil, kurang bisa menarik perhatian,” kata Darmawan.
Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia Priyo Sidipratomo mengatakan, berpromosi soal layanan kesehatan tidak melanggar etika.
Dari aspek pariwisata, justru Indonesia seharusnya unggul karena memiliki Bali dan tempat eksotis lainnya. Sekarang tinggal kita mau memanfaatkannya atau tidak, dan yang lebih penting lagi, seperti yang dilakukan Singapura, mengejar turisme kesehatan tidak sekadar untuk menangguk pendapatan, tetapi juga untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi warga sendiri.

Memulai Transaksi Saham
Sebagai tahap awal, pemula harus mempunyai rekening di perusahaan sekuritas.
Selasa, 22/2/2011 | 05:31 WIB
KOMPAS.com - Bermain saham untuk pemula dapat dilakukan dengan berbagai tahap. Dimulai dengan belajar mengenai pengenalan saham atau valuasi saham yang sederhana. Pemula dapat membeli buku di toko buku tentang menilai perusahaan.

Pemula harus memulai dengan pendekatan fundamental saham walaupun ada metode lain yang dikenal dengan pendekatan teknikal. Banyak pihak yang memulai dari pengetahuan teknikal dan ada juga yang dari pendekatan fundamental. Saat ini, kalau investor pergi ke sekuritas, banyak orang membahas perusahaan hanya dari segi teknikal, bahkan iklan di surat kabar juga secara terang-terangan menggunakan teknikal, termasuk yang ada di televisi. Kedua pendekatan itu mempunyai keuntungan dan kelemahan masing-masing.

Apabila ingin bertransaksi saham, Anda harus melakukan beberapa tahapan walaupun memiliki atau tidak memiliki pengetahuan. Pertama, pemula harus mempunyai rekening di perusahaan sekuritas. Untuk itu, Anda harus membuka rekening pada perusahaan sekuritas. Pemula harus mendatangi perusahaan sekuritas. Tidak ada perusahaan sekuritas yang menolak investor untuk membuka rekening terkecuali faktor tertentu yang dimiliki investor atau pemain pemula saham tersebut.

Investor sebaiknya mencari sekuritas yang dekat dengan investor, baik tempat maupun variabel lain. Investor mempunyai teman pada sekuritas tersebut sehingga investor tidak sungkan menanyakan situasi pasar secara sederhana karena teman tersebut. Akibatnya proses belajar investor lebih cepat dan bisa melakukan transaksi seperti normalnya yang sudah berpengalaman.

Pada pembukaan rekening, investor harus menyerahkan fotokopi pengenal diri. Investor juga sebaiknya meminta kepada perusahaan sekuritas harus mendaftarkan rekeningnya di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Saat ini KSEI mempunyai program kepemilikan satu rekening untuk setiap investor. Nomor rekening yang dimiliki bisa dipergunakan kepada semua perusahaan sekuritas.

Uji tuntas dan setoran awal
Tahap kedua, perusahaan sekuritas melakukan uji tuntas atas isian yang dilakukan investor mengenai pembukaan rekening. Perusahaan sekuritas harus memastikan bahwa dana yang digunakan investor tidak merupakan dana untuk mencuci uang tersebut. Perusahaan sekuritas mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan uji tuntas tersebut. Investor tak perlu memaksa perusahaan sekuritas mengizinkan; investor bisa langsung melakukan transaksi saham dan sebaiknya mengikuti aturan yang ada.

Ketiga, melakukan setoran awal atas pembukaan rekening. Perusahaan sekuritas meminta sejumlah dana untuk pembukaan rekening tersebut. Dana ini merupakan kewajiban bagi investor dan hampir semua perusahaan sekuritas mewajibkannya. Besaran dana yang diminta perusahaan sekuritas sangat bervariasi, dari Rp 15 juta sampai dengan Rp 50 juta. Oleh karena itu, investor harus memastikan dana yang dimiliki supaya bisa memulai transaksi saham.

Sebaiknya, dana yang dimiliki tersebut tidak dibutuhkan secepatnya, misalnya membayar uang kuliah atau biaya hidup sehari-hari. Dana tersebut dapat dikatakan dana lebih yang tidak dibutuhkan secepatnya sehingga nafas bermain saham yang dimiliki investor bisa panjang. Artinya, apabila investor membeli saham dan kemudian harganya jatuh karena ketidaktahuan investor, investor tidak perlu pusing. Pasalnya, dana yang dimiliki tidak hilang, tetapi akan kembali apabila harga tersebut kembali naik, bahkan jauh lebih tinggi ketika harga saham dibeli.

Ada juga setoran awal membuka rekening koran dengan nilai yang lebih kecil, terutama investor yang ingin melakukan transaksi dengan online. Transaksi ini memang menyiapkan aturan yang sangat sederhana karena investor bisa membeli saham apabila ada dananya dalam rekening. Demikian juga investor bisa menjual saham apabila investor memiliki sahamnya. Penulis lebih menyarankan investor menggunakan rekening ini untuk bermain online karena investor lebih yakin untuk bermain saham dan tidak ada risiko yang dipikirkan investor.

Mulai bertransaksi
Kapan mulai bermain transaksi saham akan diinformasikan oleh pemasaran perusahaan sekuritas karena investor sudah memenuhi kewajiban, baik setoran awal maupun administrasi yang lain. Investor bisa langsung melakukan transaksi dengan saham yang telah diminati investor. Artinya, investor sudah melakukan analisis sebelumnya mengenai saham-saham yang akan dibeli.

Saham yang akan dibeli harus disesuaikan dengan dana yang dimiliki dan harga saham tersebut. Apabila investor membeli saham yang harganya cukup besar, akan membutuhkan dana cukup besar. Investor membeli saham, maka prospek perusahaan yang dibeli investor. Prospek perusahaan dimaksudkan adalah hasil yang dicapai perusahaan, baik dari segi pendapatan maupun image dan sebagainya. Salah memilih saham, investor harus menanggung kerugian apabila harga sahamnya mengalami penurunan. Sebaiknya investor memilih saham yang siklusnya sesuai dengan siklus ekonomi sehingga harga juga meningkat.

Investor yang belum pernah bermain saham sebaiknya memulai dengan membeli saham 1 lot sampai dengan 5 lot (1 lot > 500 saham). Jual beli dengan jumlah ini perlu dilakukan dengan waktu lebih panjang. Adapun yang dinginkan dengan melakukan pembelian 1 sampai 5 lot adalah untuk pembelajaran, terutama melatih jantung investor.

Naik turunnya harga saham merupakan volatilitas yang bisa memengaruhi jantung investor. Apabila sudah kuat jantungnya karena fluktuasi harga saham, investor bisa melakukan transaksi yang lebih besar. Investor yang sudah mempunyai pengalaman bisa melakukan transaksi normal yang dimiliki pemain lainnya.

Investor juga harus menyadari bahwa bermain saham mempunyai risiko, misalnya harga saham drop tajam. Bagaimana mendapatkan informasi agar investor menjual lebih dulu ketika harga saham akan turun dan selanjutnya membeli saham lebih dulu dari yang lain ketika harga saham mau naik.

Tewas Akibat Belum Turun, Bus Tancap Gas
Penulis: Adi Dwijayadi | Editor: yuli
Selasa, 22 Februari 2011 | 06:36 WIB

Ilustrasi: Sopir bus kota yang umumnya ugal-ugalan kembali makan korban.
JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap hari Rusmiyati (40) berjualan nasi uduk di depan rumah. Untuk membeli bahan bakunya, warga Jalan Pulonangka Barat RT 2 RW 16 Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur ini pergi ke Pasar Pedongkelan, Jakarta Utara.
"Biasanya tiap jam 04.00, kakak saya berangkat ke pasar naik motor sama suaminya, Baitullah," ucap Hamzah, adik Rusmiyati, saat ditemui di rumahnya, Senin (21/2/2011) .
Namun, kata Hamzah, kakaknya saat itu tidak naik motor ke pasar. Ia memilih naik bus karena motor satu-satunya di rumah itu harus dipakai suaminya untuk mengantar anak pertamanya, Umar, ke SMK Dinamika di Cakung, Jakarta Timur. "Soalnya hari Senin kan upacara sekolah. Biar nggak telat, motor dipakai untuk mengantar anaknya," ujar dia.
Seusai berbelanja kebutuhan dagang, Rusmiyati pulang dari Pasar Pedongkelan dengan menenteng 2 plastik di kedua tangannya. Kemudian, ia menumpang bus Mayasari Bhakti P 507 jurusan Tanah Abang-Pulogadung.
Ketika bus yang dikemudikan oleh Samosir itu sampai dekat sebuah pom bensin di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara (arah Cempaka Putih ke Pulogadung) sekitar pukul 05.30 WIB, Rusmiyati menyetop kendaraan. Bus warna hijau itu pun berhenti.
"Selagi kakak saya turun, bus tiba-tiba langsung tancap gas. Padahal, kakinya belum sampai menapak, sementara kedua tangan tidak menggapai pintu bus karena harus memegang barang belanjaan. Lalu, badan kakak saya terjatuh di aspal dan meninggal seketika," tutur Hamzah.
Hamzah mengatakan, posisi bus memang tidak menepi di pinggir jalan, melainkan agak ke tengah. Itu terlihat dari ceceran darah di aspal jalan.
"Yang jadi tanda tanya, di mana posisi kernet bus. Saya berpikir kakak saya turun dari pintu belakang. Soalnya, kalau dari pintu depan, sopir bus pasti tahu kakak saya ingin turun," ujar dia.
Setelah diberitahu oleh warga sekitar, keluarga korban bergegas menuju lokasi kejadian. Isak tangis mewarnai pagi buta itu. "Suami kakak saya sampai shock dan tidak mau berbicara kepada orang tak dikenal," ungkap Hamzah.
Jasad Rusmiyati dibawa ke kediaman. Wanita asli Jakarta ini meninggalkan dua anak laki-laki. Ia dimakamkan sekitar jam 12.30 di pekuburan warga. "Jenazah kakak saya dikubur habis Shalat Dzuhur," kata Eko, adik ipar Rusmiyati yang duduk di samping Hamzah.
Sementara itu, Hamzah mengaku pihak keluarga tidak ingin memperpanjang persoalan ke polisi. Keluarga hanya mau solusi damai dan diselesaikan secara kekeluargaan. "Ya namanya musibah. Kejadian itu bukan kesengajaan. Mungkin sopir juga ga tahu," katanya.
Bahkan, tambah Hamzah, ketika polisi mendatangi rumah mereka, mereka menolak tawaran polisi untuk menjalani otopsi di rumah sakit. Manajemen bus Mayasari Bhakti pun sudah datang ke rumah untuk menyatakan belasungkawa sekaligus memberikan santunan kepada keluarga almarhum Rusmiyati.
"Manajer bus yang bernama Kirno datang ke sini sebelum jam 12.00. Kedatangan pihak pengelola bus ke rumah kami dinilai sudah jadi bentuk tanggungjawab mereka," ucap dia.

Gagalnya Sistem Politik Khadafy
Editor: Egidius Patnistik
Selasa, 22 Februari 2011 | 08:17 WIB

Suasana di Benghazi, kota terbesar kedua di Libya, yang menjadi tempat pertama meletus protes anti-pemerintahan Khadafy
Oleh: Musthafa abd Rahman
Meletupnya aksi massa antirezim Moammar Khadafy di Libya, sepekan terakhir, menguak kegagalan sistem politik kerakyatan yang diperkenalkan Khadafy sejak Maret 1977. Berbagai pihak di kalangan pemerintahan Libya sama sekali tidak menyangka gerakan massa prodemokrasi begitu cepat menular dari Tunisia dan Mesir ke Libya.
Gerakan massa antirezim Khadafy meletup sejak Senin pekan lalu, yakni hanya beberapa hari setelah kemenangan revolusi rakyat di Mesir yang berhasil menumbangkan rezim Hosni Mubarak pada Jumat 11 Februari lalu.
Aksi unjuk rasa anti-Khadafy di kota Benghazi, yang terletak tak jauh dari perbatasan Mesir, cukup layak disebut terinspirasi oleh revolusi rakyat di Mesir saat ini. Libya secara historis tak terpisahkan dari perkembangan di Mesir. Khadafy, ketika melakukan kudeta terhadap Raja Idris tahun 1969, terinspirasi oleh aksi kudeta Gamal Abdel Nasser dan kawan-kawan terhadap Raja Farouk tahun 1952.
Otoritas Libya kini sangat mencemaskan kota-kota di bagian timur negeri itu yang tak jauh dari perbatasan dengan Mesir, seperti Benghazi, Tobruk, dan Bayda, terjangkit revolusi seperti di Mesir.
Bagi rakyat Libya, masalah ekonomi memang tidak seburuk yang dialami rakyat Mesir, Tunisia, Yaman, dan Aljazair. Namun, secara kehidupan politik, rakyat Libya bisa lebih buruk dibandingkan dengan rakyat Mesir, Yaman, dan Aljazair.
Sejauh ini gerakan anti-Khadafy memang lebih menggulirkan isu politik daripada ekonomi.
Hingga saat ini belum ada tanda-tanda pemerintahan Khadafy memberikan konsesi terhadap tuntutan rakyatnya itu.
Khadafy pun tampak tidak mengindahkan komunike yang ditandatangani 213 tokoh Libya dari berbagai kalangan yang berasal dari aktivis politik, dokter, pengacara, pengusaha, wartawan, mantan duta besar, dosen, pegawai negeri, dan insinyur. Mereka menamakan sebagai korban perang Chad. Libya dan Chad pernah terlibat perang perbatasan pada tahun 1980-an.
Mereka menuntut hak rakyat Libya mengungkapkan pendapatnya melalui aksi unjuk rasa damai tanpa ada ancaman kekerasan dari rezim.
Mereka juga menuntut dilakukan peralihan kekuasaan secara damai di Libya dalam upaya membawa ke arah menjadi negara yang terbuka dan pluralis serta menganut sistem multipartai.
Ditegaskan pula, rakyat Libya bisa bergerak mengambil alih kekuasaan dengan cara turun ke jalan dalam upaya menentukan masa depan politik, sosial, dan ekonomi mereka.
Sebaliknya pemerintahan Khadafy sudah memberikan peringatan keras agar pemuda Libya tidak terpengaruh dan ikut-ikutan pemuda Tunisia dan Mesir. Rezim Khadafy pun mempersiapkan sedemikian rupa dengan mempersenjatai para anggota Komite Rakyat untuk menghadapi kemungkinan terjadinya aksi massa antirezim itu.
Gerakan Komite Rakyat adalah tulang punggung dan ujung tombak pertahanan rezim Khadafy. Komite Rakyat adalah semacam partai politik yang berkuasa di Libya. Konsep politik Khadafy tidak mengakui sistem partai politik yang dianggap pengkhianat. Khadafy dalam teorinya dalam ”buku hijau” mengadopsi sistem kerakyatan dan negeri Libya disebut ”Republik Kerakyatan Libya”.
Komite Rakyat memiliki milisi bersenjata yang diperkirakan berjumlah 10.000 hingga 15.000 personel.
Namun, Komite Rakyat ternyata gagal total meredam aksi unjuk rasa antirezim Khadafy di kota-kota bagian timur, seperti Benghazi, Bayda, dan Tobruk. Bahkan, aksi unjuk rasa pemuda antirezim Khadafy mulai menjalar ke kota-kota bagian barat, seperti Masrata dan Zawiyah, dekat ibu kota Tripoli.
Sempat dipertanyakan, ke mana Komite Rakyat yang telah mendapat berbagai fasilitas dari rezim Khadafy? Dan ada pula yang mengatakan, jatuhnya korban tewas dan luka-luka dalam jumlah besar dari para pemuda pengunjuk rasa akibat tindakan milisi Komite Rakyat yang tidak profesional. Berbagai sumber menyebut, apa yang terjadi di kota Benghazi adalah pembantaian.
Milisi Komite Rakyat dituduh tidak mendapat latihan secukupnya serta kurang mendapat bekal budaya dan pendidikan yang layak dalam menghadapi aksi unjuk rasa.


12 Hantu Mungkin Gantikan Film Asing
Penulis: Jodhi Yudono | Editor: Jodhi Yudono
Senin, 21 Februari 2011 | 11:41 WIB

sinema-indonesia.com

TERKAIT:
Apa yang akan terjadi jika film-film asing benar-benar lenyap dari bioskop-bioskop di Tanah Air? Mungkin benar kata salah seorang kawan bernama Divin Nahb lewat status di akun facebooknya yang menulis begini: "Film luar nggak beredar. Gantinya film horor yang memuat daftar setan Indonesia. Ooooh my God!!"
Sambil bergurau, kawan-kawan Divin pun saling bersahut-sahutan mengomentari statusnya. Ada yang mengomentari, INILAH DAFTAR SETAN INDONESIA: gendruwo, pocong, kuntilanak, leak, tuyul, hantu goyang kerawang, si manis jembatan ancol, hantu terowongan casablanca, hantu puncak, ....
Divin menyahut: 1. Suster ngesot. 2. Hantu Jeruk Purut. 3. Sundel Bolong. 4. Apalagi yaaaa.
Maklumlah kenapa Divin Punya pikiran bahwa film-film hantu yang akan mendominasi jagad perfileman negeri ini apabila film-film asing tak masuk ke Indonesia.
Bukankah pengalaman telah mengajarkan, betapa film-film yang mengangkat tema "hantu" dan sebangsanya senantiasa tak pernah hilang dimakan waktu?
Ketika film-film asing masih ramai saja, para hantu di film-film kita sudah bergentayangan dengan sentausa, apalagi kini ketika film-film asing yang boleh disebut sebagai pesaing tangguh film hantu sedang bertiarap, kian menjadi-jadilah para hantu meneror penonton bioskop.
Demikianlah, dari waktu ke waktu film hantu menjadi komoditi yang "kagak ada matinye". Konon, film hantu hampir sama tuanya dengan sejarah film itu sendiri. Hanya satu tahun dari demontrasi proyektor pada tahun 1895 oleh Robert Paul di London, Lumiere bersaudara di Paris, dan Thomas Alva Edison di Atlanta, Georges Melies membangkitkan hantu-hantu dari kubur dan merekamnya dalam "Lc Manoir du Diable" (1896).
Sementara di Indonesia kita mulai berkenalan dengan film hantu atau lebih dikenal sebagai film bergenre horor sejak 1941 melalui "Tengkorak Hidoep".
Lantas mengapa di antara kita menyukan film-film hantu? Menurut pendapat David Rudd, dekan College of Social and Behavioral Science, orang menyukai ketakutan dan berusaha mencari ketakutan lewat film horor karena mereka tahu bahaya yang mereka rasakan palsu. Mereka tahu benar bahwa sebenarnya mereka baik-baik saja. Kesadaran itu mengusir rasa takut dan bahkan membuat mereka gembira.
Atau, jika kita hendak lebih jauh menganalisis, mengapa banyak penonton yang menyukai film hantu? Boleh jadi ini berkait dengan kultur masyarakat Indonesia yang "dekat" dengan hal-hal mistis, sehingga darinya muncul kawasan-kawasan angker di hampir semua sudut negeri ini.
Ah.. zaman memang telah melaju sedemikian cepatnya. Jika dulu kita bergidik membicarakan hantu, sekarang hantu malah buat mainan dan diperdagangkan citranya.
Hantu secara umum merujuk pada kehidupan setelah kematian. Hantu juga dikaitkan dengan roh atau arwah yang meninggalkan badan karena kematian. Definisi dari hantu pada umumnya berbeda untuk setiap agama, peradaban, maupun adat istiadat.
12 hantu paling beken
Hehehehe, boleh jadi, sebagai bangsa yang dekat dengan kultur mistik, bangsa kita paling banyak memiliki kisah hantu. Itulah soalnya, para produser film kita tak pernah kehabisan tema dan judul yang berkait dengan kisah perhantuan. Sampai-sampai, beberapa orang membuat peringkat, terdapat 12 hantu paling beken di Indonesia. Sebut saja:
1. Kuntilanak; dicitrakan sebagai “wanita cantik” yang senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu di iringi harum bunga kamboja. Kuntilanak juga senang menyantap bayi dan melukai wanita hamil. Kuntilanak difilmkan pada 1974.
2. Sundel bolong; dicitrakan sebagai wanita berambut panjang dan bergaun panjang warna putih. Di gambarkan pula terdapat bentukan bolong di bagian punggung yang sedikit tertutup rambut panjangnya sehingga organ-organ tubuh bagian perut terlihat. Kabarnya, hantu sundel bolong mati karena diperkosa dan melahirkan anaknya dari dalam kubur. Film "Sundel Bolong" (1981) ditonton oleh 301.280 orang dan menjadi Film Terlaris III di Jakarta pada tahun 1981.
3. Tuyul, digambarkan sebagai mahluk halus berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan kepala gundul. Tuyul dapat di pekerjakan oleh seorang majikan manusia untuk alasan tertentu, terutama mencuri uang. Tuyul difilmkan pada 1978 dengan judul "Tuyul" dan tahun 1979 dengan judul "Tuyul Eee Ketemu Lagi", "Tuyul Perempuan" (1979).
4. Pocong, digambarkan memiliki wajah rata dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih pucat. Pocong diangkat ke film pada 2010 dengan judul "Pocong Jumat Kliwon".
5. Genderuwo, adalah sejenis bangsa jin atau makhluk halus yang berwujud manusia mirip kera yang bertubuh besar dan kekar dengan warna kulit hitam kemerahan, tubuhnya ditutupi rambut lebat yang tumbuh di sekujur tubuh. Film "Genderuwo" diproduksi tahun 1981.
6. Wewe Gombel, adalah sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka mencuri anak-anak, tapi tidak mencelakainya. Disebut Wewe gombel karena kejadian in terjadi di daerah Gombel, Semarang. Pernah diangkat ke layar lebar dengan judul "Legenda Wewe Gombel" (2007)
7. Leak. Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Film berjudul LEAK yang diproduksi oleh PT. Ganesha Perkasa Films diedarkan pada 2007.

8. Rangda, adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik.
9. Kuyang, merupakan siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi.
10. Palasik, menurut kepercayaan orang Minangkabau adalah sejenis makhluk gaib. Menurut kepercayaan Minangkabau palasik bukanlah hantu tetapi manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi.
11. Orang Bunian, adalah sejenis makhluk halus yang dikenal di wilayah Minangkabau, Sumatera Barat. Bentuknya menyerupai manusia, tinggal di tempat-tempat sepi, di rumah-rumah kosong yang telah ditinggal penghuninya.
12. Jin, secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi “tersembunyi” atau “tidak terlihat”. Dalam Islam dan mitologi Arab pra-Islam, jin adalah salah satu ras mahluk yang tidak terlihat dan diciptakan dari api.
Nah, itulah 12 hantu yang konon paling beken di senatero Nusantara. Jadi siap-siap saja, seiring berkurangnya tayangan film-film asing di gedung bioskop, sebagai gantinya akan muncul 12 hantu di atas beserta sanak familinya yang belum saya sebut di tulisan ini. Setidaknya, di awal tahun ini saja sudah ada "Hantu Goyang Karawang" dan "Jenglot Pantai Selatan" garapan Rizal Mantovani.


Pilah Sampah agar Harga Lebih Tinggi
Penulis: Yunanto Wiji Utomo | Editor: Tri Wahono
Senin, 21 Februari 2011 | 20:17 WIB

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Ilustrasi kerajinan dari sampah
KOMPAS.com - Program pengelolaan sampah yang dilakukan di Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur telah berjalan lewat Koperasi Bank Sampah Merah Delima. Lewat unit tersebut, selain diajak untuk mengelola sampah warga juga diajak untuk mendayagunakan sampah sehingga mendapat keuntungan ekonomi.
Agar bisa meningkatkan harga jual sampah, koperasi di Malaka Sari punya trik. Prakoso, fasilitator pengelolaan sampah setempat, mengajak warga untuk memilah sampah lebih spesifik. "Misalnya botol, kita coba agar botol air mineral itu bisa dimanfaatkan semuanya dengan dipilah," kata Prakoso sata ditemui Senin (21/2/2011).
"Kita pisahkan antara botol, tutup dan labelnya. Kalau dipisahkan harga jualnya lebih tinggi," lanjut Prakoso. Ia mengatakan, jika dipilah, botol air mineral saja bisa menghasilkan Rp 4.500 per kilogram, sementara kemasan air mineral gelas bisa menghasilkan Rp 5.000 per kilogram.
Sejauh ini telah ada beberapa pihak yang siap menerima akumulasi sampah dari warga. Label kemasan misalnya, bisa ditampung oleh perusahaan semen. Sementara, kemasan botol dan gelas bisa dijual ke lapak sampah di wilayah Jakarta Timur. Sampah anorganik lain dibuat menjadi kerajinan tas.
Untuk sampah organik, koperasi dan warga mengelolanya dalam unit kompos. Mursih, salah satu warga mengatakan bahwa bahan baku kompos bisa bersumber dari sayuran mentah yang tak bisa dimasak maupun sisa makanan yang telah dibersihkan. Bahan baku itu dikumpulkan di penampungan yang tersedia.
"Untuk 30 rumah punya 3 tong. Itu kalau ada sisa sayuran ya kita masukkan saja di situ. Nanti akan ditambah campuran yang membantu fermentasi," kata Mursih. Kompos yang dihasilkan bisa dimanfaatkan warga untuk membantu penghijauan wilayah setempat  dan dijual.
Menurut Prakoso, pembuatan kompos di wilayah memerlukan 5 orang tenaga kerja. "Total biaya produksi kompos sekitar 800 ribu per bulan. Kita untuk satu bulan bisa dapat keuntungan bersih sekitar 400-500 ribu rupiah," papar Prakoso. Kompos sendiri bisa dipasarkan di BPLHD.
Keuntungan yang dihasilkan dari kompos bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga sendiri. "Misalnya kalau ada warga yang membutuhkan atau sedang terkena musibah, bisa kita manfaatkan," kata Prakoso. Warga juga bisa mendapat penghasilan dari sampah yang dikumpulkan di koperasi.
Sejauh ini, salah satu kendala yang dihadapi adalah naik turunnya harga komoditas sampah. Sampah kardus misalnya, harganya bisa anjlok di waktu tertentu. Sementara, kemasan mi instan dan tas plastik harganya relatif rendah. Perlu solusi sehingga komoditas sampah tersebut bisa menguntungkan warga.


Indonesia Perlu Belajar dari Hong Kong
Editor: I Made Asdhiana
Senin, 21 Februari 2011 | 07:36 WIB
Dibaca: 3348

Dari pegunungan ini kita bisa melihat Hong Kong secara keseluruhan.
Foto:
1 2 3 4
KOMPAS.com — Hongkong memang kota yang menakjubkan. Tak hanya kotanya yang bak lautan manusia, bangunan yang menjulang tinggi di antara jalanan yang kecil, namun juga pariwisatanya yang dikelola secara maksimal. Seperti ketika saya hendak menuju ke Hongkong Island dari Hongkong Kowloon, sebelum naik feri di Tsim Sha Tsui, kami terlebih dahulu 'dicegat' oleh suatu tempat yang sayang untuk begitu saja dilewatkan, Avenue of Stars.
Avenue of Stars
Avenue of starts sendiri dibangun untuk menghargai tokoh perfilman Mandarin. Jadi, disini kita bisa melihat cap tangan seluruh artis Hongkong, misalnya Jacky Chen, Andy Lau, Jet Lee, Michelle Yeoh, Sammo Hung, dan banyak lagi. Beberapa di antaranya juga dibuatkan patung, seperti bintang kungfu legendaris, Bruce Lee. Selain itu, terdapat juga toko-toko milik para artis yang menjual berbagai suvenir bergambar dan bertanda tangan artis tersebut, salah satu yang saya sempat masuk, ada milik Jacky Chen.
Avenue of Stars ini juga merupakan tempat yang ideal untuk orang-orang narsis seperti kami, berfoto-foto hi-hi-hii-… Biasanya juga tempat ini dijadikan tempat foto prewedding. Soalnya disini pemandangannya bagus sih, dari sini bisa keliatan gedung gedung yang menjulang tinggi di Hongkong Island.
O ya katanya jika malam tiba, pukul 19.00, di sini juga ada pertunjukkan lampu bernama Symphony of Light. Pertunjukkan laser yang ditembakkan ke gedung-gedung tinggi. Sayang saya tidak sempat melihat … Nah, setelah puas berfoto-foto bersama cap tangan artis kesayangan dan patung Bruce Lee, baru deh kami membeli tiket feri menuju ke Hongkong Island.
Perjalanan menuju The Peak
Bukti pemerintah setempat sangat memerhatikan benar kepariwisataannya adalah adanya The Peak. Sebetulnya The Peak ini hanyalah pegunungan yang dari atas sana, kita bisa melihat Hongkong secara keseluruhan. Kalau di Jakarta, namanya Puncak Pas. Tapi, disini nuansa wisatanya digali betul hingga perjalanan menuju ke The Peak terasa sangat menyenangkan dan memberikan sensasi pengalaman tersendiri. Untuk tau lebih lengkap bagaimana seriusnya Hongkong mengelola wisatanya, yuk mari....
Siapa sangka, bulan April bukanlah bulan libur, sehingga menurut saya tak seharusnya tempat wisata akan penuh. Tapi?  Wow, untuk membeli tiket Tram pergi pulang seharga 56 dollar Hongkong menuju The Peak saja, kami mesti mengantre kurang lebih 30 menit. Itu belum mengantre untuk masuk ke Tramnya, jadi total mengantre membeli tiket sampai masuk ke tram adalah 1 jam. Tapi, entah mengapa antrean ini tidak terasa membosankan. Pertama, mungkin karena kami jalan berlima, kedua karena di sepanjang jalan antrean terdapat mini museum (benda benda kuno lengkap dengan ceritanya tentang sejarah tram di Hongkong dari tahun ke tahun).
Kemudian, akhirnya masuk juga ke Tram yang akan mengangkut kami menuju ke The Peak. Nah, kursi di Tram sendiri unik, jika berangkat kita akan berada dalam keadaan normal, yaitu pandangan ke depan. Tapi jika pulang nantinya, kita akan berjalan mundur. He-he-he, ya karena jika kita mau menghadap depan, sudah pasti terjungkal, karena tanjakannya sangat maut, saya perkirakan sekitar 70 derajat, dengan ketinggian 396 mdpl. Nah, dari Tram ini sendiri kita sudah bisa melihat Hongkong,so jangan heran kalau para wisatawan sudah mulai potret-potret. Perjalanan ini sendiri sekitar 15 menit dan sama sekali tidak terasa, tiba-tiba kami sudah sampai di The Peak.
Begitu masuk kita akan langsung disambut dengan toko toko penjual suvenir khas Hongkong. Tapi saran saya, kalau ingin berhemat, barang barang yang ada disini bisa Anda beli di Pasar Jalanan di HongKong Kowloon. Ya, kalau Anda ingin membeli, mungkin beli saja yang ada tulisan The Peak, karena yang bertuliskan ini tidak ada di tempat lain kecuali di sini.
Madame Tussauds
Ini juga bukti lain, sigapnya pemerintah dalam mengelola pariwisata. Supaya tidak membosankan, The Peak ini tidak hanya diisi dengan mal, tapi juga ada Museum Lilin bernama Madame Tussauds. Jika di Avenue of Stars kita bisa melihat cap tangan para artis, disini kita bisa foto bersama dengan replika sang artis. Disini kita tidak hanya dapat melihat patung lilin artis dan tokoh Hongkong melainkan tokoh dan artis dari negara lain, misalnya Presiden Amerika, Marilyn Monroe, Madonna, dan tokoh juga artis dunia lainnya.
Yang keren, patung lilin disini dibuat benar benar menyerupai aslinya. Mulai dari tinggi badan, hingga detail wajahnya. Kalau di foto? Mirip sama aslinya. Untuk masuk ke Madame Tussauds ini kita mesti membayar 160 dollar Hongkong (1 dollar Honkong kurang lebih Rp 1.300). Atau kalau Anda sudah membeli paketan dari awal yang namanya adult combo + skypass, Anda hanya perlu membayar 200 dollar Hongkong untuk semuanya. Oya, menjelajah tempat ini dibutuhkan waktu paling tidak 2 jam. Lama? tidak, karena disini banyak patung bagus untuk berfoto ria he-he-hee …
Nah, usai dari Madame sini, di depan juga ada toko yang mampu membuatkan replika patung Anda, baik dalam bentuk lilin maupun foto di dalam batu. Harganya variatif sih ya, mungkin bisa ditanyakan sendiri ke penjaga tokonya. Yang jelas, ini dapat menjadi kenang kenangan yang bagus untuk Anda pasang di rumah.
Kembali ke The Peak
Hari sudah mulai gelap, ini berarti waktunya kita menuju ke lantai teratas, The Peak!  ya … karena tiket hanya untuk sekali masuk, jadi sebaiknya Anda jangan masuk dulu sebelum gelap tiba. Karena pemandangan Hongkong akan terasa lebih indah ketika malam hari. Tips buat yang mau ke The Peak, sebaiknya yang nggak tahan dingin bawa jaket dan syal yach. Soalnya, udara Hongkong yang sejuk dan berangin, dijamin akan membuat tulang Anda gemeretak. Tapi, kalau tahan dingin sih gak usah, seperti bule-bule yang ada disamping saya, mereka tenang-tenang aja dengan pakaian oblongnya he-he-heee …
Keunikan melihat Hongkong dari The Peak sendiri adalah  Kota Hongkong seolah berada di cawan atau mangkok. Tuh lihat di foto, siluet bukit jadi seperti mangkuk kan? The Peak ini juga terkenal akan makanan fine dinning-nya, so kalau bawa duit lebih, bisa makan romantis disini nih. Sambil makan sambil liat gemerlap malam hari Hongkong.
Nah, takut pulangnya ngantre panjang, kami pun buru-buru menuju ke tempat Tram, dan astaga, sudah buru-buru mumpung belum terlalu malam, ternyata antrean sudah panjang aja. Kami pun mengantre sekitar 30 menit lebih dikit lah. Oya, satu tips lagi buat yang ke The Peak, kalau Anda sedang berada di lantai 1, segeralah ke toilet, karena toilet di mal sebesar ini cuma 1 biji di lantai 1 ituaja.
Hongkong Island
Hongkong Island sendiri jauh lebih rapi daripada Hongkong Kowloon yang terlalu padat penduduk. Bangunan yang ada disini hampir rata rata berarsitektur modern yang menjulang tinggi dengan jalanan yang lebar. Taman-taman kota yang indah juga mudah di jumpai disini. Gedung gedung pemerintahan juga berkumpul di area central sini.
Ya, di pulau inilah pusatnya pemerintahan, maka kadang disebut juga Hongkong central. Oya, Hongkong Island malam hari akan tampak sangat indah, karena bangunan bangunan tinggi ini sontak berubah layaknya parade lampu. (Catur Guna Yuyun Angkadjaja)


Turistiknya Pulau Sentosa
Editor: I Made Asdhiana
Selasa, 22 Februari 2011 | 08:46 WIB

Suasana di Pulau Sentosa, Singapura, bulan lalu. Pulau yang dikunjungi banyak wisatawan Asia ini lebih banyak menawarkan wahana rekreasi daripada wisata alam.
KOMPAS.com - Samantha Mitchel (50), wisatawan asal Australia yang berkunjung ke Singapura, beberapa waktu lalu, tampak tak terlalu antusias menuturkan pendapatnya tentang Pulau Sentosa, pulau yang menjadi pusat segala hiburan di Singapura. ”Pulau Sentosa adalah pulau yang sangat turistik,” ujarnya, tanpa penjelasan panjang lebar.
Saat ditanya lebih jauh tentang maksud istilah turistik itu, dia hanya mengangkat bahu dan tersenyum simpul. ”Anda akan tahu apa yang saya maksud setelah melihatnya sendiri nanti,” ujarnya.
Sekitar 15 menit setelah percakapan singkat dalam mass rapid transit (MRT) itu, saya pun menginjak Pulau Sentosa. Dengan terus mengingat perkataan Mitchel, saya lalu menerjemahkan makna turistik—entah sesuai atau tidak dengan yang dimaksud Mitchel—sebagai kondisi Pulau Sentosa yang memang secara keseluruhan di-setting demi kesenangan seluruh jiwa, raga, pancaindra pengunjung!
Pulau Sentosa adalah salah satu dari 60 pulau kecil di Singapura, yang terletak di ujung timur negara pulau itu. Mengunjungi pulau yang luasnya 500 hektar ini, lupakanlah tipikal wisata ke pulau yang umumnya adalah wisata alam, menyaksikan keindahan pemandangan, dan bertualang menjelajah hutan. Dengan akses jalan yang bisa ditempuh dengan mudah melalui darat, Anda bahkan bisa mengabaikan keindahan alami pantai, bahkan lupa bahwa Anda baru saja menyeberangi laut.
Masuk ke dalamnya, kita bisa melihat bahwa Pulau Sentosa sudah tertata rapi sebagai pulau aneka mainan, surga hiburan, yang menawarkan lebih dari 80 obyek yang menarik, mulai dari wahana hiburan, restoran, bar, sampai toko-toko cendera mata. Semua, termasuk tanaman dan pohon-pohon yang ada di kanan-kiri jalan, begitu tertata dan dirancang bagus, yang semakin menguatkan kesan bahwa semua itu adalah sesuatu yang artifisial, sengaja dibuat atau ditata untuk memenuhi unsur keindahan dan memenuhi kebutuhan pengunjung yang datang untuk berwisata.
Sebagian pohon, termasuk pohon natal di Pulau Sentosa, adalah pohon hiasan, hasil kreasi dari botol dan semacamnya. Jalan-jalan yang dilalui tidak ada yang berupa lantai tanah, melainkan lantai plester, sebagian bahkan ada yang dipasangi keramik warna-warni. Pemandangan di sepanjang jalan juga dipercantik dengan kolam dan air mancur yang desainnya unik. Semuanya terlihat indah, tetapi sekali lagi, itu hanyalah buatan….
Wahana hiburan
Di pulau ini, sebagian besar wisatawan mengunjungi Resort World Sentosa. Resor yang diresmikan awal tahun 2010 ini merupakan resor terintegrasi dengan berbagai hiburan, yang di dalamnya terdapat enam hotel, theme park Universal Studios, dan kasino. Khusus kasino, obyek yang dibuka pada Februari 2010 ini juga berupaya memikat wisatawan luar negeri dengan menggratiskan tiket masuk. Turis dari luar Singapura cukup menunjukkan paspor, sedangkan warga domestik harus merogoh kocek ratusan dollar Singapura untuk menjadi anggota dan masuk ke kasino.
Yussof, penjaga kedai di Pulau Sentosa, mengatakan, tiap tahun jutaan orang mengunjungi Pulau Sentosa. Kebanyakan dari mereka adalah orang Asia. ”Sulit membedakan apakah mereka berasal dari Singapura, Indonesia, atau Malaysia karena wajah orang Asia, dari mana pun itu, kelihatan mirip satu sama lain,” ujarnya terkekeh. Yussof sendiri fasih berbahasa Indonesia karena sudah terbiasa melayani wisatawan Indonesia.
Sesuai dengan slogan bernada promosi yang ada di situs tentang Pulau Sentosa dan juga mengingat arealnya yang demikian luas, tak cukup satu hari untuk berkeliling di Pulau Sentosa. Namun, menurut cerita teman yang sudah beberapa kali datang ke pulau ini, tak ada obyek yang cukup menonjol karena pada intinya yang di setiap sudut pulau hanya ada wahana hiburan.
”Barangkali, satu-satunya hal yang tidak boleh lupa dilakukan di Pulau Sentosa adalah berfoto di depan logo Universal Studios,” ujarnya berkelakar.
Mengakhiri perjalanan ke Pulau Sentosa, menyadarkan bahwa saya seolah baru kembali dari sebuah taman rekreasi, bukan wisata ke sebuah pulau. Sensasi berbeda pastinya akan kita dapatkan jika berwisata ke pulau-pulau di Indonesia, seperti ke Pulau Derawan di Kalimantan Timur atau Pulau Sempu di Jawa Timur. Tanpa polesan apa pun, semua pulau itu terlihat cantik secara alami dan memiliki berjuta daya pikat untuk dikunjungi tanpa perlu menjadi turistik seperti diucapkan Samantha Mitchel.... (Regina Rukmorini)